Senin, 11 Maret 2013
Persebaran Flora Fauna
Penyebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna
bisa terhambat oleh adanya fenomena-fenomena geosfer , antara lain : gerakan lempeng, perubahan permukaan laut,
munculnya pegunungan dan perubahan pola aliran. Pada umumnya faktor-faktor
yang mempengaruhi atau menghambat persebaran adalah sebagai berikut :
- Iklim (Klimatik), keadaan iklim sangat mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Unsur-unsur iklim yang menghambat persebaran adalah suhu, curah hujan, kelembapan udara dan angin.
- Keadaan Tanah (Edafik), kondisi unsur hara tanah, tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, mineral hara, air tanah, (porositas) dan kandungan udara sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakkan tumbuhan, sedangkan bagi binatang sanagat berpngaruh pada pola makan.
- Kondisi Geografis, dapat menjadi pengahambat bagi persebaran flora dan fauna.Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi pola penyinaran matahari. Bentang alam juga dapat menjadi penghambat berypa padang pasir, samudera, sungai dan pegunungan.
- Faktor Biotik, yang menghambat persebaran bisa dikarenakan ulah anusia ataupun terjadinya perubahan habitat shingga dapat menghambat kelangsungan hidup.
Persebaran Flora
di Indonesia
Persebaran flora di
Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan
tahun lalu,yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Persebaran flora di
wilayah Indonesia itu sendiri terbagi dalam 4 kelompok besar wilayah flora
Indonesia, yaitu :
a)
Wilayah
Flora Sumatera-Kalimantan
Tersebar
di pulau Sumatera dan kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias,
Enggano,Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton, dll), contoh flora
khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai
(Raflesia Arnoldi)
b)
Wilayah
Flora Jawa-Bali
Tersebar
di Jawa, Madura, bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Kepulauan seribu,
Kepulauan Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
c)
Wilayah
Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar
di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contohnya pohon Sagu
d)
Wilayah
Flora Papua
Meliputi
wilayah Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Contoh Flora Khas yang tumbuh
adalah Ucalyptus, sama dengan tumbuhan yang tumbuh di daerah Quensland
Australia Utara.
Persebaran Fauna di Indonesia
1.
Fauna
Indonesia Barat
Fauna
yang ada di Indonesia barat bertipe
Australis atau memiliki kemiripan
dengan fauna yang ada di benua Asia. Di sebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda. Persebarannya meliputi :
a) Pulau
Sumatera dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung,
kepulauan Riau, dll)
b) Pulau
jawa dan pulau-pulau kecil disekitarnya(Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura,
Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Karakatau, dll).
c) Pulau
Kalimantan
d) Pulau
Bali
Wilayah
fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia tengah, garis khayal
yang membatasinya dinamakan Garis
Wallacea.
Beberapa
fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat antara lain :
§ Jenis
Mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau,
monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kelelawar, ajag, landak, kijang dan
babi hutan.
§ Jenis
Reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ualar, tokek, biawak, bunglon dan
trenggiling.
§ Jenis
Burung, meliputi burung hantu, merek, elang, jalak, kutilang dan berbagai macam
unggas.
§ Jenis
Serangga, meliputi kumbang badak (kumbang Jawa)
§ Jenis
Ikan air tawar, misalnya ikan pesut (lumba-lumba air tawar di sungai Mahakam)
2.
Fauna
Indonesia Tengah
Wilayah
persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering
disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilyah yang memisahkan antara wilayah
fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna
Indonesia Tengah meliputi daerah :
1. Pulau
Sulawesi
2. Pulau
Timor
3. Kepulauan
Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-pulau kecil
lainnya.
Wilayah fauna
Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace
memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Weber memisahkan
wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia timur.
Beberapa jenis fauna
yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia,
meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius,
monyet saba, kuda, sapi, dan banteng.
2. Reptil,
meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan
komodo.
3. Amfibia,
meliputi katak air, katak pohon, dan katak terbang.
4. Berbagai
macam burung, meliputi burun dewata (burung cendrawasih), mandar, maleo, raja
udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri dan merpati.
3.
Fauna
Indonesia Timur
Wilayah
fauna Indonesia Timur disbut juga wilayah
fauna dangkalan Sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini
bertipe Australis. Maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di
Australia.
Persebaran
wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1. Kepulauan
maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya.
2. Papua
(Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna
Indonesia Timur berbatasan dengan wilayah fauna Indonesia tengah dibatasi oleh
Garis Weber dan termasuk dalam kelompok fauana dunia zona Australis.
Beberapa jenis fauna
Indonesia Timur antara lain :
1. Mamalia,
terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Iran), oposum layang
(pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon, dan kelelawar.
2. Reptilia,
terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura.
3. Amfibia,
terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air.
4. Burung,
terdiri atas nuri, raja burung, kasuari, cendrawasih dan namudur.
Wialayah persebaran fauna
pertama kali diperkenalkan oleh Sclater
(1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876).
Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang
bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan
di bumi, misalnya :
·
Perairan (sungai, danau,
laut)
·
Daratan (unung, lembah,
jurang, padang pasir, dll)
·
Iklim (suhu, tekanan udara,
kelembapan, dll)
Alfred Russel Wallace mengelompokkan
persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu :
1. Paleartic
Kawasan
persebaran fauna meliputi bagian Utara Benua Asia dan Eurasia, Himalaya,
Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris, dan Jepang.
2. Nearitic
Kawasan
ini meliputi daerah Holsrtic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara, dataran
tinggi Meksiko dan Greenland.
3. Ethiopian
Persebaran
fauna meliputi daerah Afrika sebelah Selatan, gurun Sahara, Madagaskar dan
wilayah Arabia bagian Selatan
4. Oriental
Wilayah
persebaran fauna meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan termasuk Indonesia
bagian barat.
5. Australian
Wilayah persebaran fauna meliputi Benua
Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku
dan pulau-pulau kecil di sekitar Samudra Pasifik
6. Neotropical
Wilayah persebaran fauna terbentang dari
Amerika Selatan, Meksiko bagian Selatan, termasuk Amerika Tengah.
Langganan:
Postingan (Atom)