Singapuar (Tarsius bancanus)
Singapuar merupakan hewan yang istimewa karena menjadi
primata terkecil di dunia. Panjang tubuhnya 12-15 cm dengan berat 80-140 gram.
Tarsius atau singapuar memiliki mata yang besar, bahkan melebihi besar otaknya.
Matanya dapat melihat dengan tajam pada malam hari dan sebaliknya hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Mata Singapuar tidak bisa melirik namun kepalanya dapat berputar hingga 180 derajat sehingga ia tetap bisa melihat sekeliling.
Matanya dapat melihat dengan tajam pada malam hari dan sebaliknya hampir tidak bisa melihat pada siang hari. Mata Singapuar tidak bisa melirik namun kepalanya dapat berputar hingga 180 derajat sehingga ia tetap bisa melihat sekeliling.
Wajah dan kelakuannya mirip dengan burung hantu. Malam hari
sibuk mencari makan dan siang hari tidur terlelap. Singapuar lebih sering
berada diatas pohon dan melompat dari satu pohon ke pohon lain. Lompatannya
bisa mencapai 3 meter. Ketika di atas tanah pun singapuar tetap bisa melompat
layaknya diatas pohon. Dan ia biasa menandai wilayahnya dengan menggunakan
urin.
Ada empat jenis singapuar, yaitu Tarsius bancanus bancanus, Tarsius bancanus saltator, Tarsius bancanus
natunensis, Tarsius bancanus borneanus. Jenis yang pertama menyebar di
Sumatera bagian selatan dan Tenggara (di antaranya Jambi, Bengkulu, P.Bangka,
dan Lampung). Jenis yang kedua endemik P. Belitung dan dinamai ‘mantilin’ dan
dijadikan satwa identitas di Provinsi Bangka Belitung. Jenis yang ketiga
endemik Kep. Natuna (Kep. Riau). Sementara yang keempat tersebar luas di
Kalimantan.
Sumber: Kurniawan, M.B
& Pratama, Bayu. 2010. Mengenal hewan
dan Tumbuhan Asli Indonesia. Jakarta: Cikal Aksara.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus